Senin, 02 Desember 2013

Memahami Tingkah Anak Dari Urutan Lahirnya

Memahami Tingkah Anak Dari Urutan Lahirnya


Diposting Oleh: Fauzan Halmi
Sumber: Kompas.com



Anak sulung

Keuntungan: Mendapatkan seluruh perhatian dari orangtuanya sehingga bisa mendorongnya mencapai kesuksesan.

Tantangan: Apa yang menjadi kelebihan si sulung juga bisa menjadi penghambatnya. Misalnya saja, anak yang terlahir dengan bakat memimpin bisa memiliki kesulitan dalam berteman jika ia suka bersifat bossy.

Anak pertama juga cenderung perfeksionis karena mereka memberi target yang besar pada dirinya sendiri untuk sukses. Sifat ini juga bisa muncul karena mereka selalu diawasi orangtuanya sehingga sering fokus pada hal-hal kecil.

Sikap orangtua: Hindari selalu mengoreksi kesalahan anak yang sifatnya minor. Misalnya, jika dalam membereskan kamar spresinya kurang rapi tak perlu langsung merapikannya. Beri penghargaan pada usahanya dengan mengatakan "usaha yang bagus".

Tunjukkan pada anak bahwa sebagai orangtua terkadang Anda berbuat salah dan tak perlu malu minta maaf. Terima pujian dengan tulus, minta maaf jika membuat salah, dan biarkan anak memahami terkadang sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

Anak tengah

Keuntungan: Anak yang memiliki kakak dan juga adik bisa memetik pelajaran dari orang lain, merasa punya panutan dan juga teman bermain. Seperti anak sulung, ia juga punya potensi menjadi pemimpin dan membangun kepercayaan diri. Sebagai satu dari tiga atau lebih anak, ia akan belajar untuk berbagi, mendengarkan, dan bermain bersama.

Tantangan: Anak tengah terkadang merasa diabaikan, mereka juga sering merasa cemas dan tidak aman. Jika selama masa kanak-kanak mereka selalu merasakan ini, biasanya mereka jadi anak yang penakut.

Sikap orangtua: Anda perlu berusaha lebih keras untuk membuat si anak tengah merasa istimewa. Luangkan waktu lebih banyak hanya dengannya setiap hari, dan juga bersama-sama setiap anak lainnya. Selalu mintalah pendapatnya tentang sesuatu untuk membangun rasa percaya dirinya.

Si bungsu

Keuntungan: Seperti anak tengah, si bungsu juga mendapatkan keuntungan dari sikap orangtua yang lebih longgar dan juga memiliki kakak untuk dijadikan panutan. Mereka juga mendapat banyak pengetahuan lebih banyak dibanding anak lain yang sesusia karena memiliki kakak.  Meski punya panutan, tetapi anak bungsu sering bersikeras bisa melakukan sesuatu sendiri.

Tantangan: Karena keluarganya bersikap lebih longgar kepadanya, si bungsu bisa kesulitan menghormati kewenangan orang lain. Selain itu, karena orang lain kerap membantunya, ia cenderung jadi manja dan mengandalkan orang lain untuk masalah yang dihadapinya. Mereka juga merasa tak sehebat kakaknya meski mereka sudah belajar dari para kakak dan sebenarnya bisa lebih hebat lagi.

Sikap orangtua: Libatkan diri jika si bungsu "di-bully" kakaknya. Jika saat berkumpul para kakak mendominasi obrolan dengan tema aktivitasnya di sekolah dasar, mintalah si bungsu untuk bercerita tentang teman-teman TK.

Beri anak tanggung jawab, bahkan untuk tugas ringan, seperti membersihkan meja. Biarkan si kecil mendengar saat Anda mengingatkan si kakak bahwa mereka terlalu lama mengikat sepatu atau kesulitan saat menyusun puzzle.



Sumber :

Editor :
Lusia Kus Anna

Sabtu, 30 November 2013

Jembatan Kelok 9, Ikon Baru Sumatera Barat


Jembatan Kelok 9, Ikon Baru Sumatera Barat

 Jembatan Kelok 9, Ikon Baru Sumatera Barat
 Sumber: AyoGitaBisa.com

Sumatera Barat boleh berbangga dengan ikon infrasturktur barunya, Jembatan Kelok 9 yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota. Jembatan yang meliuk indah diantara dua dinding bukit terjal ini tak kalah indah dan memesonanya dari Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya-Madura, serta Jalan Tol Bali Mandara yang berdiri kokoh diatas laut. Jembatan Kelok 9 yang melintasi hutan lindung dan konservasi ini menghubungkan Sibolga-Tebingtinggi-Padang-Bukittinggi di kawasan Sumbar hingga Riau serta Bengkulu menuju Palembang.

Jembatan Kelok 9 terdiri dari enam jembatan dengan ruas jalan selebar 13,5 meter. Memiliki panjang sekitar 943 meter dengan jalan penghubung sejauh 2.089 meter, jembatan ini dibangun sejak 2003 silam dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan puncak peringatan ke-33 Hari Pangan Sedunia di Padang, Kamis (31/10) lalu. Presiden mengagumi keindahan arsitektur dan lanskap Jembatan Kelok 9 ini.
"Luar biasa sekali pemandangannya. Ini tidak kalah dengan pemandangan di Jepang. Jembatan ini juga mahakarya anak bangsa," kata SBY.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menjelaskan bahwa jembatan yang telah lolos uji kelayakan ini dilengkapi dengan rambu-rambu dan penambahan pengaman jalan, road safety,dengan penghijauan di tebing-tebing sekitarnya. "Jembatan Kelok 9 merupakan jembatan penghubung antara Payakumbuh, Sumatera Barat, dan Pekanbaru, tepatnya di Kilometer 143 hingga Kilometer 148 dari Padang. Rata-rata, sejumlah 7.900 kendaraan setiap harinya melintasi jalur ini," ujar Djoko.

Nama Jembatan Kelok 9 diambil dari Jalan Kelok 9 yang merupakan jalan lintas tengah Sumatera, menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Namanya yang unik merupakan interpretasi dari jalan yang memiliki 9 buah kelokan. Jalan Kelok 9 sendiri memiliki nilai historis bagi masyarakat Sumatera Barat karena dibangun semasa pemerintahan Hindia-Belanda antara tahun 1908-1914. Sejak dibangun jalan ini belum mengalami pelebaran, padahal volume kendaraan yang melintas terus meningkat. Kondisi jalan yang sempit, terjal, memiliki tikungan yang tajam serta tak memungkinkan dilakukan pelebaran sering kali mengakibatkan kemacetan.

Untuk menangani presoalan ini, Pemerintah Daerah Sumbar mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk membangun jembatan layang. Dari sinilah, proses pembuatan Jembatan Kelok 9 ini dimulai. Sekarang, sejak mulai digunakan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2013, Jembatan Kelok 9 menjadi solusi nyata atas masalah kemacetan yang tadinya terus membayangi Jalan Kelok 9.

Tak hanya itu, Kelok 9 menyuguhkan pemandangan yang sangat indah dan menjadikannya salah satu potensi wisata di Sumatera Barat. Fenomena alam yang eksotik dan segarnya udara perbukitan dapat kita temui. Para pengendara kendaraan roda dua dan empat dimanjakan dengan pemandangan alam dari hutan lindung dan konservasi.

Cerita Masa Sulit SBY Lagi Ngetren

Cerita Masa Sulit SBY Lagi Ngetren

Diposting Oleh: Fauzan Halmi

Cerita Masa Sulit SBY Lagi Ngetren di Google+
Sumber: AyoGitaBisa.com - Sejak diluncurkan Juli 2013 lalu, akun Google+ Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selalu jadi perhatian publik. Banyak orang sangat antusias mengikuti update dan sharing beliau di ranah Google+. Tak terkecuali dengan postingan terakhir SBY pada tanggal 23 November 2013 lalu yang kini masuk sharing lagi ngetren di Google+.

Akun resmi SBY di Google+ mengunggah foto masa lalu SBY, Ibu Ani dan kedua putra mereka Agus dan Ibas. Foto dengan latar belakang Pura Uluwatu, Bali sangat dikenal publik Google+ yang melihat foto tersebut. Namun beberapa yang meragukan sempat menanyakan apakah mereka berpose di Uluwatu.

Dalam foto itu, Pak SBY dan Ibu Ani masih tampak sangat muda. SBY membopong Ibas, sementara Agus yang kini jadi anggota TNI Angkatan Darat tampak berdiri gagah di tengah. Namun sebagian besar dari 500 komentar yang masuk ke postingan itu ternyata bukan fokus bicara masalah foto. Namun ramai berkicau tentang curahan hati presiden tentang kesulitan masa foto itu dibuat.

Penasaran ingin tahu curhat SBY di Google+? Berikut kutipan aslinya:

"Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Pada saat Pak SBY menjabat sebagai Komandan Batalyon, saat itu ia mendapat jatah makanan tambahan berupa satu cangkir bubur kacang hijau dari kantor. Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, diberikan kepada Ibu Ani untuk diolah kembali dengan menambahakan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga."

Masa lalu seorang presiden memang selalu menarik untuk diketahui rakyatnya. Hingga tulisan ini dibuat postingan itu sudah dibaca sedikitnya +1996 dan di-share oleh 136 followers di jagad Google+.

Salah satu komentar berasal dari akun Papa Andra: "pa sby...di saat sekarang ini msh bnyak keluarga yang ngalamin kaya pengalaman kluarga pa sby dulu lho..."